Teknik Covert Selling untuk Promosi Produk

Covert selling, juga dikenal sebagai pemasaran tersembunyi atau pemasaran terselubung, adalah teknik pemasaran di mana pesan pemasaran atau promosi produk disampaikan secara tidak langsung atau tidak langsung kepada audiens. Tujuan dari covert selling adalah untuk mempengaruhi perilaku konsumen tanpa terlihat terlalu agresif atau eksplisit dalam promosi. Ini melibatkan penyisipan pesan pemasaran ke dalam konten atau situasi yang mungkin tidak secara langsung terkait dengan tujuan pemasaran.

Berikut adalah beberapa contoh lengkap covert selling:

Penempatan Produk dalam Film atau Acara TV:

Contoh: Dalam sebuah film, karakter utama menggunakan ponsel merek tertentu atau minum minuman ringan merek tertentu. Ini memberikan visibilitas merek tanpa perlu melakukan promosi langsung.


Pengarahan dalam Konten Media Sosial:

Contoh: Seorang selebriti memposting foto di media sosial mereka, di mana mereka memakai pakaian dari merek tertentu tanpa menyebutkan merek tersebut secara eksplisit. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran merek di antara pengikut mereka.


Sponsorship Acara atau Acara Olahraga:

Contoh: Sebuah merek memasang logo mereka di latar belakang selama siaran acara olahraga yang populer. Meskipun merek tersebut tidak secara eksplisit dipromosikan selama acara, penayangan logo secara teratur dapat membangun kesadaran merek di antara penonton.


Product Placement dalam Video Game:

Contoh: Dalam sebuah permainan video, karakter utama mengendarai mobil merek tertentu atau memakai pakaian merek tertentu. Ini memberikan eksposur merek kepada pemain tanpa memerlukan promosi langsung.


Menggunakan Klip Video atau GIF di Situs Web:

Contoh: Sebuah merek memasukkan klip video lucu atau menarik yang menampilkan produk mereka ke dalam situs web mereka. Hal ini dapat menarik perhatian pengunjung dan meningkatkan kesadaran merek tanpa melakukan promosi langsung.


Dalam semua contoh tersebut, pesan pemasaran dimasukkan secara halus ke dalam konten yang ada atau situasi yang mungkin tidak secara langsung terkait dengan penjualan. Ini memungkinkan merek untuk mempengaruhi konsumen dengan cara yang lebih tidak langsung dan subtil.

Namun, penting untuk mencatat bahwa covert selling harus dilakukan dengan etika dan integritas untuk menghindari menimbulkan ketidakpercayaan atau ketidakjujuran kepada konsumen.

Contoh Covert Selling dalam Produk Kuliner:

a. Penempatan Produk di Program Masak TV:
Sebuah merek makanan tertentu dapat membayar untuk menyertakan produk mereka dalam bahan-bahan yang digunakan dalam acara memasak TV yang populer. Misalnya, merek saus tomat dapat disertakan dalam bahan-bahan yang digunakan oleh chef dalam memasak hidangan, tanpa menyebutkan merek secara eksplisit. Ini dapat membuat audiens terkesan dengan kualitas produk tersebut dan mendorong mereka untuk membelinya.

b. Penulisan Resep atau Artikel Kuliner:
Seorang blogger kuliner atau penulis artikel dapat menyertakan merek bahan-bahan tertentu dalam resep atau artikel mereka. Misalnya, dalam resep untuk kue cokelat, mereka dapat mencantumkan merek cokelat tertentu yang mereka gunakan dalam membuat kue tersebut. Ini dapat memperkuat persepsi positif tentang merek tersebut di antara pembaca.

Contoh Covert Selling dalam Produk Fashion:

a. Penampilan Selebriti di Red Carpet:


Seorang selebriti memilih untuk memakai busana dari desainer tertentu saat menghadiri acara penghargaan atau acara karpet merah. Meskipun mereka tidak secara langsung mempromosikan merek tersebut, penampilan mereka dapat menjadi sorotan media dan meningkatkan kesadaran merek di kalangan penggemar mereka.

b. Penempatan Produk di Konten Fashion:


Seorang influencer fashion memposting foto di media sosial mereka memakai pakaian atau aksesoris dari merek tertentu. Mereka mungkin tidak menyebutkan merek tersebut secara langsung, tetapi menampilkan merek tersebut melalui foto atau video mereka. Ini dapat menarik perhatian pengikut mereka kepada merek tersebut.

Dalam kedua contoh di atas, pesan pemasaran dimasukkan secara halus ke dalam konten yang ada atau situasi yang mungkin tidak secara langsung terkait dengan penjualan. Ini memungkinkan merek untuk memengaruhi konsumen dengan cara yang lebih tidak langsung dan subtil. Namun, penting untuk mencatat bahwa covert selling harus dilakukan dengan etika dan integritas untuk menghindari menimbulkan ketidakpercayaan atau ketidakjujuran kepada konsumen.

Yuk tingkatkan penjualan Anda dengan belajar bersama www.umkmcoach.com

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *